Allah tidak menyukai perbuatan buruk.
Oleh karena itu, hendaklah seorang Muslim bersungguh-sungguh, wahai Hamba-hamba Allah!
Terdapat banyak perkara manusia yang berupa hubungan-hubungan.
Hubungan seseorang dengan orang lain.
Hendaklah seseorang memberi perhatian besar untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain,
dengan kejujuran dan amanah.
Juga menghindari gibah dan namimah.
Serta berusaha untuk berintrospeksi diri sebelum berkata,
karena manusia seringkali binasa akibat kalimat-kalimat dari lisannya.
Sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz,
ketika beliau menjelaskan dan menyebutkan perkara Islam, hingga beliau bersabda,
“Maukah kalian aku beritahukan inti dari semua perkara itu?”
Muadz menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda, “Kamu harus menjaga ini!”
Seraya Nabi ‘alaihis shalatu wassalam memegang lisan beliau.
Muadz bertanya, “Apakah kita akan dihukum disebabkan apa yang kita ucapkan?”
Beliau menjawab, “Ah, kamu ini!
Bukankah manusia itu dilemparkan ke dalam neraka dengan wajah tersungkur—dalam riwayat lain: hidung tersungkur—
karena akibat dari yang diucapkan lisan-lisan mereka?!”
Dalam hadis lain, Nabi ‘alaihissalam bersabda
—yakni beliau menujukan sabdanya kepada kaum Muslimin, “Barang siapa yang dapat memberiku jaminan untuk menjaga lisannya
dan menjaga kemaluannya,
maka aku menjamin baginya, ia akan masuk surga.”
Yakni jika ia telah melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan menambahnya dengan ibadah-ibadah sunah,
serta menjaga lisan dan kemaluannya.
Lisannya tidak bergerak untuk mengucapkan ucapan
yang tidak dicintai Allah dan ucapan yang tidak menimbulkan celaan,
juga tidak menggunakan kemaluannya untuk hal yang tidak halal baginya.
Ia berhati-hati seperti ini karena takut kepada Allah,
dan karena berharap dapat meraih keridaan-Nya.
Nabi bersabda, “… maka aku menjamin baginya, ia akan mendapat surga.”
Juga balasan lainnya.
====
وَاللهُ لَا يُحِبُّ الْعَمَلَ الْمَشِيْنَ
فَلْيَحْرِصِ الْمُسْلِمُ يَا عِبَادَ اللهِ
هُنَاكَ أُمُوْرٌ عَلَاقَاتٌ
عَلَاقَةُ الْمَرْءِ بِالنَّاسِ
يَنْبَغِي أَنْ يَحْرِصَ الْإِنْسَانُ عَلَى إِحْسَانِ الْعَلَاقَةِ بِالنَّاسِ
بِالصِّدْقِ وَالْوَفَاءِ
ثُمَّ تَجَنُّبَ الْغِيبَةِ وَالنَّمِيمَةِ
وَالْحِرْصَ عَلَى أَنْ يُحَاسِبَ الْمَرْءُ نَفْسَهُ قَبْلَ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِالْكَلَامِ
فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَثِيرًا مَا يَهْلِكُ بِكَلِمَاتِ اللِّسَانِ
كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمُعَاذٍ
وَهُو يَشْرَحُ لَهُ يَذْكُرُ لَهُ أَمْرَ الْإِسْلَامِ إِلَى أَنْ قَالَ
أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى مِلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟
قَالَ بَلَى قَالَ أَمْسِكْ عَلَيْكَ هَذَا
وَأَمْسَكَ النَّبِيُّ بِلِسَانِ نَفْسِهِ عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيْمِ
قَالَ مُعَاذٌ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ يَا رَسُولَ اللهِ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ بِأَلْسِنَتِنَا؟
قَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ وَفِي رِوَايَةٍ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ
إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
وَفِي الْحَدِيثِ الْآخَرِ يَقُولُ عَلَيْهِ السَّلَامُ
يَعْنِي يُخَاطِبُ الْمُسْلِمِينَ مَنْ يَضْمَنُ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ اللِّسَانِ
وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ الْفَرْجِ
أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ
يَعْنِي إِذَا أَدَّى الْفَرَائِضَ وَتَقَرَّ لِلنَّوَافِلِ
وَحَفِظَ لِسَانَهُ وَفَرْجَهُ
لَا يَتَحَرَّكُ هَذَا اللِّسَانُ بِكَلَامٍ
لَا يُحِبُّهُ اللهُ وَلَا يَحْسُنُ مِنْهُ الْمُتَابَعَةُ
وَلَا يَسْتَعْمِلُ هَذَا الْفَرْجَ بِمَا لَا يَحِلُّ لَهُ
وَإِنَّمَا يَفْعَلُ هَذِهِ الصِّيَانَةَ مَخَافَةً مِنَ اللهِ
وَرَغْبَةً فِي تَحْصِيلِ مَرْضَاتِهِ
يَقُولُ الْمُصْطَفَى أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ
إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ